Kamis, 19 Februari 2015

Kedaulatan Tuhan-Refleksi Kisah Para Rasul 11:27-30


Dalam catatan Alkitab, kita melihat bahwa Tuhan berkehendak bebas memakai siapa saja untuk menjadi alatNya. Tokoh-tokoh besar dalam kitab-kitab perjanjian lama, seperti Abraham, Musa, Daud, Gideon, Yeremia dan Yosua misalnya, dipakai oleh Tuhan, bukan karena mereka adalah orang-orang yang hebat, bukan juga karena mereka adalah orang yang kaya rayadan terkenal. Dalam kitab perjanjian baru, kita juga melihat bagaimana Tuhan memakai Yohanes Pembaptis, Maria dan Yusuf, serta para murid yang merupakan orang-orang biasa. Tuhan bahkan juga memakai seorang Paulus, yang awalnya adalah seorang yang anti-kristen, tetapi akhirnya dipakai menjadi seorang misionaris, menjadi seorang pemberita Injil Kristus. 
 
Pada bacaan kita kali ini juga, terlihat bagaimana Agabus dipakai oleh Tuhan untuk menyampaikan nubuatan tentang kelaparan yang akan terjadi. Nubuatan ini benar-benar tergenapi, pada zaman pemerintahan Kaisar Romawi, Klaudius di tahun 45 Masehi. Sejarah mencatat, ada banyak orang di Yerusalem yang akhirnya mati kelaparan. Lepas dari kenyataan itu, Mungkin kita bertanya siapakah Agabus sebenarnya sehingga dia bisa menyatakan nubuat demikian? Menurut tradisi, Agabus adalah salah seorang dari ke 70 murid Yesus yang pertama, sebagaimana yang tecatat dalam Lukas 10:1. 

Saya kira kalau dari segi pamor, sudah tentu Agabus ini tidak terkenal seperti ke-12 murid Yesus. Bahkan kalau dicermati, namanya tidaklah menonjol dalam Alkitab. Namun yang jadi pertanyaannya, mengapa Allah justru memakai Agabus untuk bernubuat, bukan memilih satu dari ke-12 murid Yesus? Disinilah letak kedaulatan Allah, bahwa jika Allah berkehendak, maka semuanya pasti terjadi. Bahkan seorang anak kecilpun dalam cerita Yesus memberi makan lima ribu orang, menjadi bukti bahwa ketika Allah ingin memakai seseorang, maka pasti semuanya terjadi. Kadang tidak kita sadari Allah sering juga memakai orang-orang yang mungkin tidak pernah kita pikirkan untuk menyampaikan apa yang menjadi kehendaknya dalam kehidupan kita. 

Saya beri contoh, ketika anak kita menyampaikan kepada kita dalam kepolosannya, "papa jangan lagi sakiti mama" misalnya, atau "mama jangan lagi main judi", kita tidak mau menerima itu sebab kita berpikir bahwa anak-anak tidak boleh mencampuri urusan orang tua, anak-anak tidak boleh menegur orang tua. Selain itu juga, misalnya ada tetangga yang tingkat pendidikannya lebih rendah dari kita, ketika dia memberi saran yang baik, kita menolaknya karena kita merasa dia tidak selevel dengan kita, padahal jelas-jelas apa yang ia sampaikan bermanfaat bagi kebaikan kita. 

Kita mestinya belajar dari para rasul, yang mau mengakui kelebihan Agabus dengan nubuatnya, dan meresponinya dengan baik. Nah, nantinya kita juga akan dihadapkan dengan moment pemilihan perangkat koordinator unit pelayanan. Teks ini memiliki implikasi yang tepat dengan pergumulan kita ini bahwa kita mesti membuka diri untuk menerima kedaulatan dan kehendak Tuhan di dalam proses ini. Setiap orang yang Tuhan pilih untuk menjadi alatNya di unit ini, baiklah kita mendukung setiap pelayanan yang mereka bangun. Ingat siapapun dia, ketika Tuhan yang memilih maka semuanya akan terlaksana dan tidak ada yang dapat menghalangi. Ingatlah, Tuhan tidak melihat seseorang untuk dipakai menjadi alatnya berdasarkan penampilan luarnya. Ia melihat hati. 

Tugas kita selaku anggota adalah membantu dan membangun kerja sama untuk menyebarluaskan pesan Allah bersama mereka yang terpilih nanti. Ingatlah bahwa kita ada untuk saling melengkapi. Karena itu, membuka diri untuk menerima kelebihan orang lain adalah hal penting untuk mencapai keberhasilan pelayanan. Biarlah setiap potensi yang ada di tengah persekutuan ini, dalam kapasitas apapun dapat kita lihat sebagai kekayaan untuk membangun pelayanan dan kesaksian bersama, yang kesemuanya itu bermuara pada hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Semoga RohNya melengkapi saudara dan saya untuk mewujudkan kebenaran firman ini dalam kehidupan kita. Tuhan berkati. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar