Minggu, 22 Februari 2015

Mewujudkan Iman Sejati dan Kasih Yang Tidak Terbatas Matius 15:21-28

Bapak/ibu/Sdr/i yang diberkati Tuhan.
Pada minggu yang terakhir di bulan januari ini, bersama kita dituntun oleh bacaan Alkitab yang oleh Lembaga Pembinaan Jemaat GPM, terpilih dari Matius 15:21-28. Teks ini terbingkai dalam tema mingguan, kebersamaan dalam masyarakat majemuk. Nah, bicara tentang kemajemukan, saya kira hal ini merupakan sebuah fenomena yang tidak dapat ditolak eksistensinya dalam realitas hidup  manusia. Bahwa sejak dunia diciptakan, kemajemukan atau kepelbagaian itu telah dihadirkan oleh Sang Pencipta, dimana Tuhan tidak hanya menciptakan laki-laki, tetapi juga perempuan, Ia tidak hanya menciptakan siang, tetapi juga malam. Tidak hanya satu jenis hewan, atau tumbuhan saja yang diciptakannya, tetapi ada banyak jenis. Selain itu, Tuhan juga mencipatakan keberagaman suku bangsa dan agama di dunia ini. Semuanya itu merupakan kekayaan yang digunakan sebagai “material hidup” untuk membangun kehidupan bersama.

Meski demikian, hingga hari ini, banyak diantara kita, baik secara langsung maupun tidak langsung masih menolak kemajemukan itu dan terjebak dalam pikiran serta sikap yang ekslusif atau tertutup terhadap kehadiran orang lain, suku lain, agama lain yang hidup bersama dengan kita. Oleh sebab itulah, gereja dalam hal ini GPM terus memberikan pencerahan cara pandang dalam memaknai kemajemukan di tengah kehidupan berjemaat dan bermasyarakat, sebagai kekayaan untuk membangun hidup bersama.

Nah, basudara jemaat yang Tuhan Yesus Kasihi. Teks kita di hari ini merupakan salah satu teks yang cukup kontroversial, sebab di dalamnya tertuang kata-kata Yesus yang kelihatannya sangat radikal, bersifat rasis dan seakan tidak berperikemanusiaan. Tetapi sebenarnya apa yang tertuang dalam teks ini mengandung pelajaran iman yang begitu luar biasa. Karena itu menarik sekali untuk kita dalami, apa makna sebenarnya dari teks ini dan implikasinya bagi kehidupan kita di masa kini.

Basudara jemaat yang Tuhan Yesus kasihi.
Setelah berdebat panjang dengan orang Farisi, Tuhan Yesus pun menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon, kurang lebih 30 km sebelah utara Galilea. Dalam perjalanan itu, Matius mencatat ada satu peristiwa yang mengagumkan dari kehidupan seorang perempuan kanaan, dimana ia datang kepada Yesus untuk memohon agar anaknya dilepaskan dari penderitaan karena kerasukan setan.

Permohonan itu awalnya tidak diresponi oleh Yesus, bahkan setelah itu dalam ayat 24 Yesus seakan membuat penolakan dengan berkata, Aku diutus hanya untuk domba-domba yang hilang dari umat Israel. Kata-kata Yesus itu tidak membuat perempuan kanaan itu mundur, meskipun selanjutnya Yesus juga melakukan penolakan yang lebih keras dan tegas dengan berkata, tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. Dalam kenyataannya, orang yahudi pada saat itu, bahkan hingga hari ini, sering menganggap orang-orang diluar yahudi sebagai orang-orang yang rendah derajatnya. Karena itu, orang-orang non yahudi, termasuk orang kanaan sering disebut sebagai anjing. Bukankah ini sebutan yang kasar? Lalu apakah dengan begitu, Yesus bermaksud merendahkan perempuan ini dengan statusnya sebagai orang kanaan? Apakah Yesus sungguh2 tidak peduli dengan kenyataan yang dialami oleh perempuan kanaan ini dan membatasi kasihNya hanya bagi Israel? Tidak, sesungguhnya “penolakan Yesus” itu harus dilihat sebagai sebuah proses pengujian iman sekaligus sebagai cara Yesus untuk mendobrak pemahaman para murid yang lahir dari latar belakang yahudi, bahwa keselamatan hanya milik orang-orang yahudi saja dan diluar itu tidak ada sama sekali.  

Pelajaran pertama yang kita petik dari teks ini adalah bahwa Iman sejati yang ditampilkan oleh perempuan kanaan ini dimulai dengan sebuah sikap kerendahan hati dan kerelaan mengakui Kristus sebagai Tuhan. Tidak banyak orang Israel yang memanggil Kristus sebagai Tuhan, namun perempuan Kanaan ini sejak ayat 22, memanggil Yesus dengan sebutan Tuhan (Mat. 15:22). Adalah kegagalan iman kalau sebagai orang Kristen kita tidak menyadari siapakah Kristus yang adalah Tuhan di dalam hidup kita, Dia adalah yang utama dalam seluruh aspek hidup kita.

Di masa kini, ada banyak orang mengakui diri sebagai orang beriman, tetapi semua itu tidak lebih hanya sekedar slogan, sebab sesungguhnya, dibalik iman tersebut orang hanya ingin agar apa yang menjadi keinginannya itu tercapai. Banyak orang menyatakan diri sebagai orang beriman ketika ingin memperoleh kesembuhan, ingin kaya, ingin sukses dan berhasil dalam studi maupun karir. Pertanyaannya, siapkah kita menyatakan diri sebagai orang beriman ketika kita mengalami penolakan dan apa yang kita inginkan belum terjawab? Mungkin saja ada diantara kita yang selama ini merasa seakan doa dan permohonannya ditolak Tuhan, sudah bertahun-tahun berobat tapi tak sembuh2 juga, sudah berkali-kali tes di berbagai instansi, tetapi pekerjaan tak kunjung datang, sudah berdoa untuk pemulihan RT yang berantakan, tetapi tidak ada perubahan apa-apa? Kenapa hal ini terjadi? Kadang, dalam upaya2 pengobatan misalnya, kita cenderung mengandalkan kekuatan financial, merasa semua bisa ditangani karena punya banyak uang, atau ada harapan yang besar karena tenaga medis yang dianggap handal, obat-obatan yang katanya mujarab, teknologi kesehatan yang canggih dan akhirnya menomorduakan Tuhan. Sehingga kesembuhan belum juga terjadi? Nah sebenarnya, ketika doa-doa kita belum dijawab, itu bukan berarti Tuhan tidak menghargai dan mempedulikan kita. Disitu Ia sementara membentuk kita memiliki iman yang sejati. iman yang membentuk kita dalam kerendahan sehingga kita mengaki bahwa upaya kita tidak akan berarti apa-apa, tanpa belas kasih Tuhan.

Lebih lanjut, dalam pencarian pekerjaan misalnya, kita merasa kita bergelar sarjana, kita adalah orang yang pandai, namun pekerjaan terasa sulit diperoleh,. Atau juga ketika kita berada dalam masalah RT, kita selalu merasa diri benar, sehingga menilai suami atau istri kita tidak layak dan selalu salah. Karena itu persoalan yang terjadi tidak kunjung selesai. Kenapa? Kita lupa dihadapan Tuhan kita adalah orang berdosa, orang-orang yang bersalah dihadapanNya, yang hidup karena kasih karunia Tuhan. Ingatlah jika kita mau Tuhan menjawab doa kita, rendahkanlah diri kita dihadapanNya dan percayalah secara sungguh kepada Kristus, sebab Ia adalah Tuhan yang adalah sumber segala-galanya.

Mari kita belajar dari perempuan kanaan ini, yang mau merendahkan diri dan mengakui ketidaklayakannya dihadapan Tuhan dengan berharap pada remah-remah yang adalah symbol belas kasih Tuhan, serta memiliki pengharapan yang teguh pada Tuhan. Perempuan Kanaan ini di satu pihak mempunyai suatu kebutuhan, yakni anak perempuannya yang kerasukan setan disembuhkan tetapi di lain pihak, ia mempunyai hati yang siap untuk men-Tuhankan Kristus. Percayalah, ketika saudara dan saya mau merendahkan diri dihadapan Tuhan dan berharap akan belas kasihanNya, maka sebagaimana kuasa Tuhan berlaku atas kehidupan anak perempuan kanaan itu, kuasa Tuhan pun akan melepaskan kita dari setiap persoalan yang saudara dan saya hadapi.  

Pelajaran yang kedua yang dipetik dari kisah ini adalah ketekunan iman dalam memperoleh kasih karunia Tuhan. Menarik sekali apa yang dilakukan oleh perempuan kanaan ini. Meskipun ia diperhadapkan dengan penolakan dan kesulitan untuk menerima kasih Kristus, tetapi ia tetap teguh mencari dan memohon pada Tuhan, bukan mencari alternative lain. Ia tidak pernah kecewa dengan kenyataan2 awal yang dia hadapi. Basudara sekalian, pelajaran ini secara khusus diarahkan kepada rekan-rekan pemuda, di jemaat ini, sebab ada sebentuk keprihatinan yang tentunya menjadi pergumulan kita bersama. Masalah serius yang kita hadapi adalah masalah narkoba, yang sudah menjalar dalam kehidupan para pemuda di ini jemaat. Saya pernah dengar secara tidak sengaja, bahwa kalau jualan narkoba itu lebih cepat datangkan uang, apalagi di tengah dunia yang sulit seperti sekarang ini. Saya sangat prihatin dengan pernyataan tersebut. Basudaraku, mari katong belajar dari perempuan kanaan ini, meski dia mengalami penolakan di tengah kesusahannya, imannya tidak beralih dari Tuhan. Jangan pernah mempersalahkan hidup yang susah ini, jangan menjadi orang-orang cengeng dengan situasi yang membelit, kesusahan yang saudara hadapi adalah cara Tuhan bagi saudara untuk membuktikan iman kepada Tuhan. Oleh sebab itu Pemuda Kristen yang ada di jemaat ini dengan  berbagai talenta yang ada, harus bekerja keras, karja apa saja, yang penting sesuai kehendak Tuhan, itu adalah bukti orang-orang yang memiliki keteguhan iman. Bukan sebaliknya jual narkoba, bukan nongkrong di jalan2 dengan botol2 sopi, lalu pakai alasan stress dsb. Saudara-saudara harus melihat bahwa perempuan kanaan ini, berjuang untuk melepaskan anaknya dari cengkraman kuasa setan. Dengan demikian, saudara dan saya harus menjadi orang-orang yang turut berjuang melepaskan cengkraman narkoba, miras dengan ketekunan dan pengharapan iman yang sungguh kepada Kristus.

Pelajaran terakhir yang dipetik dari kisah ini adalah bagaimana melalui kelepasan atas kuasa setan bagi anak perempuan kanaan itu, kasih Tuhan tidak hanya dinyatakan bagi orang-orang yahudi saja, tetapi bagi semua orang yang beriman sungguh kepada Tuhan. Jadi bukan soal, siapa dia? Tetapi soal seberapa besar iman seseorang kepada Tuhan. Hari ini kita belajar tentang iman yang besar dari seorang perempuan kanaan, perempuan yang dianggap kafir. Ini menunjukan bahwa kita mesti juga terbuka untuk belajar apa yang baik dari orang lain, ditengah perbedaan yang kita miliki.

Penyembuhan anak perempuan kanaan ini telah menjadi bukti bahwa kasih Tuhan diarahkan kepada semua orang, tanpa batas. Karena itu, bagi kita dimasa kini, kita mesti menyadari bahwa kasih Tuhan, tidak hanya diarahkan untuk orang Ambon, orang Lease, orang buru, orang Maluku tenggara. Kasih Tuhan itu membongkar tembok-tembok strata pendidikan dan status sosial yang selama ini memisahkan kita. Kasih Tuhan harus menembusi sekat-sekat agama yang menghalangi kita untuk mewujudkan kasih yang tidak terbatas. Apa alasannya? Sebab Kasih Tuhan, di dalam pengorbanan Kristus yang menyelamatkan itu diberikan kepada semua orang, kepada semua yang ada bumi dan segala isinya. Saya kira jemaat kita terdiri dari beranekaragam karakter, suku, dan talenta yang berbeda-beda pula. Mari kita buka diri dan perlabakan semuanya itu dengan penuh kerendahan hati, saling menghargai dan saling melengkapi, maka kita akan melihat kemuliaan Tuhan hadir dalam seluruh pelayanan kita. Tuhan memberkati kehidupan kita sekalian. Amin

1 komentar:

  1. Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :

    Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "

    Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha

    Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "

    Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha "

    Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.

    Terkadang pula ada sisipan kalimat Barukh seperti ini setelah diucapkannya Shema

    " . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
    ( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )

    Semoga bermanfaat.
    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱

    BalasHapus